Cerita ini berawal dari kemarin tanggal 4 Juni 2009 telah terjadi perselisihan antara salah satu warga Desa Bulurejo Khususnya Dusun Mejeruk yang bernama Wardiman dengan salah satu karyawan Perusahaan Minyak JOB PERTAMINA PETRO CHINA EAST JAVA yaitu seorang Driver bernama Darto yang asli warga Kabupaten Jateng yang brakibat terjadinya Demo ke Kantor Polsek Rengel dengan membawa kendaraan roda 4 dengan jumlah sekitar 100 warga.
Awal permasalahan tersebut karena ketidak sopanan dari Karyawan Perusahaan Minyak tersebut yang sok ugal ugalan, dengan mengendarai Mobil lewat depan rumah salah satu Warga yang bernama Wardiman dan Sopir tersebut mendapat tegoran dari si Wardiman tersebut justru tidak menyadari ketidaksopanannya justru turun dengan menantang si Wardiman tersebut. Namun masalah ini sebenarnya sudah dingin dan tidak dipermasalahkan lagi oleh Wardiman, tapi dengan disusulnya permasalahan baru yaitu dengan munculnya 10 pemuda mabok dengan berkendara sepeda motor mencari si Wardiman namun tak menemukan tetapi pemuda mabok tersebut justru mendatangi Pos Keamanan Perusahaan yang ada di Dusun Mejeruk tersebut dan berusaha membuat kisruh namun bisa dilerai oleh Bapak Subandi sebagai Security yang piket waktu itu. Dan ini dianggap si Wardiman adalah rekayasa dari si Sopir Darto yang ingin melampiaskan emosinya dengan si Wardiman dengan menyuruh anak anak pemabok tadi.
Cerita ini tak putus sampai disini namun berkelanjutan dengan isu bahwa 10 pemuda mabok tersebut adalah suruhan dari seorang Warga Desa Kebonagung Kecamatan Rengel bernama Madun yang merasa harga dirinya direndahkan oleh orang lain yaitu si Wardiman yang menghentikan dan memperingatkan temannya yaitu sopir Darto tadi. Lalu si Wardiman melaporkan kepada pihak kepolisian yang merasa diancam keselamatannya. Dengan didukung oleh 100 warga Dusun Mejeruk laporan tersebut ditanggapi Pihak Kepolisian Rengel dengan Mempertemukan antara Darto, Madun dan si pelapor Wardiman tadi. Namun si Madun mengelak tuduhan tadi, dia tak merasa menyuruh 10 pemuda mabok tadi mencari Wardiman, dan pihak Kepolisianpun mecari jalan tengah dari permasalahan tersebut dengan maksud agar masalah ini cepat selesai.
Jalan tengah yang diambil adalah menuruti apa yang diminta dari pihak Warga Dusun Mejeruk yang lebih merasa dirugikan, yakni dengan mengajukan pada Perusahaan untuk mengeluarkan si Sopir Darto dan Madun dari perusahaan. Disini Perusahaanpun harus bijak dalam menanggapi permasalahan ini agar tidak terjadi hal seperti ini lagi.
KESABARAN dari Warga Dusun Mejeruk mungkin sudah memudar, karena HARGA DIRINYA diinjak injak Warga lain, begitupun sebaliknya.
Disini kami menulis cerita ini akan lebih membela dari Warga Dusun Mejeruk sendiri karena kami adalah Warga Desa Bulurejo yang juga ikut merasakan hal nyata tersebut, ANDA SOPAN KAMI SEGAN, begitulah ungkapan Warga Dusun Mejeruk.
Sejak berdirinya Perusahaan Explorasi Minyak didesa Bulurejo Kec. Rengel ini sebenarnya KESABARAN DAN HARGA DIRI sudah diuji, yakni dengan Masuknya Warga lain luar Desa Bulurejo sebagai karyawan non skill apalagi Cuma sopir, padahal Warga Desa Bulurejo sendiri banyak yang mahir sebagai sopir namun ternyata Warga Luar yang diambil dan justru masuknya warga luar bukan sopan tapi menantang dan KESABARAN mulai terusik HARGA DIRI Warga Desa Bulurejo mulai tertindas.
Demikianlah disini di ungkapkan HARGA DIRI tanpa KESABARAN akan rusak, dan sebaliknya KESABARAN tanpa HARGA DIRI akan tertindas.
Disinilah HARGA DIRI DAN KESABARAN diuji, kebutuhan ekonomi, cemburu sosial, keadilan menjadi tolak ukur dari HARGA DIRI DAN KESABARAN.
Sekian…...
Tidak ada komentar :
Posting Komentar