AKSI DAMAI PEMUDA MEJERUK
Aksi ini berawal dari adanya lowongan pekerjaan dari PT NYT (Nana Yamano Tecknik) PT yang menangani pengeboran minyak di Desa Bulurejo dan yang membutuhkan tenaga kerja non skill , dan cara perekrutannya di serahkan ke pihak Desa Bulurejo, dari pihak desapun akhirnya merekrut dengan cara di undi sebab bukan tenaga kerja skill.
Namun lowongan yang di berikan hanya 7 tenaga kerja, dan di tambah lagi 3 tenaga kerja yaitu 2 tenaga non skill dan di undi lagi serta 1 tenaga kerja mekanik yang perekrutannya dilakukan dengan cara mendaftar dengan minimal ijasah STM serta di test sendiri oleh pihak PT NYT.
Dari beberapa lowongan tersebut yang telah dilalui perekrutannya baik secara undian maupun test ternyata ditemukan lagi ada 5 anak yang tiba-tiba kerja di PT NYT tanpa rekomendasi dari desa atau tanpa undian ataupun test, dari sinilah gejolak tersebut akhirnya timbul.
Akhirnya dari para pemuda Dusun Mejeruk menanyakan langsung ke pihak desa mengapa hal ini bisa terjadi, berapa sebenarnya tenaga kerja yang dibutuhkan, pemuda menuntut desa tidak transparan dalam merekrut tenaga kerja.
Para pemuda membuat surat pernyataan bersama yang intinya pihak desa harus mengeluarkan 5 anak yang masuk kerja tanpa rekomendasi desa tersebut dari PT NYT, dan akhirnya pihak desapun mengadakan penyelesaian dengan cara mempertemukan para pemuda, PT NYT serta humas dari JOB P-PEJ yang di jembatani oleh pihak keamanan khususnya Polsek Rengel yang pada saat itu menurunkan kurang lebih 75 personil demi menjaga hal-hal yan tidak diinginkan.
Akhirnya diadakan pertemuan dari pemuda yang diwakili oleh Daiman dan Amin serta 5 tenaga kerja yang dianggap menyalahi prosedur perekrutan tenaga kerja menemukan solusi bahwa 5 anak tersebut tetap bekerja namun jumlah sebenarnya tenaga kerja harus diundi secara transparan.
Jadi sebenarnya tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 15 orang tersebut sekarang sudah terpenuhi dengan mengundi lagi kekurangannya, dan akhirnya masalahpun dapat terselesaikan dengan damai tanpa ada hal-hal yang tidak diinginkan itu terjadi.
Sumber : Bahadur
Namun lowongan yang di berikan hanya 7 tenaga kerja, dan di tambah lagi 3 tenaga kerja yaitu 2 tenaga non skill dan di undi lagi serta 1 tenaga kerja mekanik yang perekrutannya dilakukan dengan cara mendaftar dengan minimal ijasah STM serta di test sendiri oleh pihak PT NYT.
Dari beberapa lowongan tersebut yang telah dilalui perekrutannya baik secara undian maupun test ternyata ditemukan lagi ada 5 anak yang tiba-tiba kerja di PT NYT tanpa rekomendasi dari desa atau tanpa undian ataupun test, dari sinilah gejolak tersebut akhirnya timbul.
Akhirnya dari para pemuda Dusun Mejeruk menanyakan langsung ke pihak desa mengapa hal ini bisa terjadi, berapa sebenarnya tenaga kerja yang dibutuhkan, pemuda menuntut desa tidak transparan dalam merekrut tenaga kerja.
Para pemuda membuat surat pernyataan bersama yang intinya pihak desa harus mengeluarkan 5 anak yang masuk kerja tanpa rekomendasi desa tersebut dari PT NYT, dan akhirnya pihak desapun mengadakan penyelesaian dengan cara mempertemukan para pemuda, PT NYT serta humas dari JOB P-PEJ yang di jembatani oleh pihak keamanan khususnya Polsek Rengel yang pada saat itu menurunkan kurang lebih 75 personil demi menjaga hal-hal yan tidak diinginkan.
Akhirnya diadakan pertemuan dari pemuda yang diwakili oleh Daiman dan Amin serta 5 tenaga kerja yang dianggap menyalahi prosedur perekrutan tenaga kerja menemukan solusi bahwa 5 anak tersebut tetap bekerja namun jumlah sebenarnya tenaga kerja harus diundi secara transparan.
Jadi sebenarnya tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 15 orang tersebut sekarang sudah terpenuhi dengan mengundi lagi kekurangannya, dan akhirnya masalahpun dapat terselesaikan dengan damai tanpa ada hal-hal yang tidak diinginkan itu terjadi.
Sumber : Bahadur
Tidak ada komentar :
Posting Komentar